JAKARTA - Letnan Jenderal TNI Marciano Norman, yang resmi dinyatakan Presiden Susilo Yudhoyono menjadi kepala Badan Intelijen Negara, diberi tugas pula menangani intelijen ekonomi. BIN bertanggung jawab utama mengamankan negara dengan menyediakan data dan analisis intelijen yang mumpuni.
Hal ini menjadi penekanan dalam pengumuman resmi Yudhoyono kepada pers di Istana Negara, Jakarta, Selasa (18/10) malam. Ekonomi Indonesia yang sedang menggeliat dan menjadi salah satu perhatian dunia dan kawasan perlu diamankan secara khusus.
Aktivitas perdagangan dan perekonomian serta perbankan nasional yang sedang aktif bertumbuh terkait dengan kepentingan politik kawasan dan global. Sudah sering diketahui tiap negara "saling intip" kemajuan perekonomian yang terjadi pada negara lain, termasuk kepada Indonesia. Dengan kewenangan dan pranata yang dimilikinya, BIN mengoordinasikan instansi-instansi intelijen yang ada di Indonesia.
Norman, alumnus Akademi Militer pada 1978 dari korps kaveleri, merupakan perwira tinggi yang dipercaya Kepala Pemerintah menggantikan Jenderal Polisi (Purnawirawan) Sutanto di pos pimpinan puncak BIN itu. Saat ini Norman adalah Komandan Komando Pendidikan dan Latihan TNI-AD, setelah sebelumnya menjadi Panglima Kodam Jaya, dan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden Markas Besar TNI.
Sumber : ANTARA
No comments:
Post a Comment