JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Pramono Edhie Wibowo, menyatakan saat ini pemerintah masih dalam tahap negosiasi dengan pemerintah Belanda untuk membeli 100 tank Leopard 2 miliknya.
"Kami sedang nego harga. Jadi, kata putus dan harga pasti belum ada keputusan," katanya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (24/1).
Menurut Pramono, saat ini pemerintah dalam kondisi terjepit untuk membeli Tank Leopard tersebut. Karena mendapat tekanan dari parlemen Indonesia dan parlemen Belanda. "Parlemen Belanda menolak. Parlemen Indonesia menanyakan. Sebetulnya kami ini posisinya sulit," ujarnya.
Meski demikian, Pramono menegaskan tidak akan mengemis kepada pemerintah Belanda jika pembelian tank itu ditolak. "Andai Belanda tidak menjual maka kami tidak akan mengemis," ujarnya.
Ditolak Parlemen
Diberitakan sebelumnya, Parlemen Belanda (Tweede Kamer) menolak permintaan Kementerian Pertahanan Belanda untuk menjual tank Leopard ke Indonesia. Dalam mosi penolakan parlemen, mereka mengatakan tidak ingin terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang kerap terjadi di Indonesia.
Tank Leopard 2A6 AD Belanda. (Foto: FLICKR.COM)
Seperti diberitakan Radio Nederland Siaran Indonesia, pertengahan Desember lalu, mosi penolakan awalnya diajukan oleh Partai Kiri Hijau (Groenlinks). Dari seluruh anggota parlemen, hanya dua partai yang mendukung, yaitu partai CDA (Kristen Demokrat) dan VVD (Liberal Konservatif).
Pramono kembali menegaskan pentingnya Indonesia membeli Tank Leopard 2 ini. Menurutnya, Leopard 2 memiliki keunggulan jika dibandingkan dengan tank yang dimiliki negara tetangga. "Kami pada dasarnya ingin membangun kekuatan. Malaysia sudah punya lama, tapi kita masih baru mau beli. Yang tidak punya Timor Leste, Papua Nugini," ujarnya.
Sumber : VIVANEWS.COM
No comments:
Post a Comment